Kasubdit Hisab dan Rukyat, Ditjen Bimas Islam, Nur Khazin, mengatakan bahwa pada Kamis (16/7) akan terjadi fenomena Rashdul Qiblah. “Berdasarkan data astronomi, bahwa pada hari Kamis, 16 Juli 2015, matahari akan melintas tepat di atas Kabah. Peristiwa alam ini akan terjadi pada pukul 16.27 WIB dan 17.27 WITA. Bayang-bayang benda yang berdiri tegak, pada tanggal dan jam tersebut akan mengarah tepat ke Ka’bah.”
Peristiwa semacam ini dikenal dengan nama Rashdul Qiblah. Yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat. Fenomena ini dapat dimanfaatkan untuk melakuakn verifikasi arah kiblat di masjid atau mushalla. Terkait hal itu, Nur Khazin menghimbau kepada umat Islam dan pengurus takmir masjid/mushalla yang akan memverifikasi kesesuaian arah kiblat, dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama,menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya. Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet;
Kedua,cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul. Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya rashdul qiblah agar tidak terburu-buru;
Ketiga,saat Rashdul Qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit). Di Indonesia peristiwa Rashdul Qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke Timur. Sedangkan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat;
Keempat, gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid/rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
Tongkat lurus, menara, sisi selatan bangunan masjid, ventilasi, tiang listrik, tiang bendera, atau benda lain yang tegak juga bisa digunakan untuk melihat bayangan, dapat juga dengan bandul yang digantung menggunakan tali sepanjang beberapa meter, maka bayangannya dapat kita gunakan untuk menentukan arah kiblat.(ska/bimasislam)
Sumber: portalkemenag.go.id
0 komentar:
Posting Komentar